di awal bulan ketiga rinai hujan menyapa ibukota
hingga pertengahan rintiknya selalu mewarnai pagi..dan menghantarkan malam memberikan kenyamanan untuk melancong ke alam mimpi...
hujan memberikan sejuta berkah bagi mereka yang berusaha..saat untuk menggulung lengan
bergelut dengan tanah..menanam butir-butir kehidupan..
namun,,titiknya bisa menjdadi "bencana" bagi mereka yang "lalai"..hingga hujan identik dengan "tangisan"..
sebuah kesedihan istilahnya..jika bulir-bulir itu membasahi pipi
sebuah penyesalan saat basahnya deras keluar dari mata..
namun menangis,,
adalah sebuah energi untuk berdiri dan maju menatap hari depan
menangis, sebuah kekuatan di tengah kekalutan...
menangis bukan tanda kelemahan
menangis bukanlah tanda kita menyerah dan putus asa...
menangis adalah keikhlasan kita untuk menerima semuanya...
menagislah..
karna mata kita "bersih" diguyur derasnya air mata
menangislah..
basahi jiwa dan diri dengan penyesalan akan sebuah penyesalan..
menangislah..
mengadu dan berkeluh kesah kepadaNya..bukan pada ciptaanNya..
menangislah..
menyesali diri ini kerdil dan kecil...
hingga..menangis
memberikan sebuaha harapan
hingga...menangis
terlafalkan sebuah doa..
biarkan tangisan itu datang dan menyapa
terhembuskan angin kekuatan
hingga tak berbekas dan lenyap bersama sebuah kekuatan
karna ia akan mengukir sebuah kebahagiaan
yang terukir dalam batu perjuangan
akan sebuah keikhlasan..
seperti pelangi yang menyapa setelah hujan...
Laa tahzan innallohama'anna...
* untuk sebuah semangat yang redup
untuk ghiroh yang tertelan arus jaman
untuk sebuah kesalahan dan penyesalan
moga..azam untuk menapaki titian perubahan kan tertancap tajam
seperti karang yang tegar menghadang ombak lautan...Bismillah..
Yeeee...keren,coba bacanya gak sama masku udah nangis juga ini.. :D
BalasHapusBGnya ganti donkkk.. :D